Sabtu, 31 Agustus 2013

KKN :')

There are moments I miss the most. There is a place I want to come back to. There are people I always remember. Yes, those are our 40 days, that is our second home, and they are eight of you.

June 24th - July 31th, 2013
Kenyataan gak selamanya sesuai harapan. Tapi, kenyataan yang gak diharapkan itu sesungguhnya menyimpan cerita-cerita baik, kisah-kisah yang patut disyukuri. Seperti cerita KKN satu ini..

Awalnya, saya berharap dapat lokasi KKN yang sedikit jauh dari rumah, yang dekat pantai. Tapi apa daya, Tuhan lebih memilih Rumbai sebagai tempat mengabdi saya selama 40 hari. Sempat mengutuk dan merengek-rengek, tapi semua itu luntur seiring saya mengenal sembilan orang aneh dalam hidup saya, my new family..

Left to right (atas) : Teguh - Ab - Razak - Jamal - Weldy
(bawah) : Utet - Kiki - Beautiful Lady :p - Ocha - Muti

Sri Hertati atau dia lebih suka dipanggil Utet. Taluk Kuantan, funny, silly, Chelsea, sleepy head. It's her. For the first time we met, dia gak menunjukkan tanda-tanda "teman-yang-asik-able". Lebih sering diam, jarang mengeluarkan pendapat. Tapi, setelah sehari dua hari sekamar dengan dia, saya sadar kalo pendiam cuma kesan pertama. Dua hal yang paling saya ingat dari Utet : Pertama, dia terkadang bicara pakai bahasa Taluk dan itu lucu. Sampai-sampai kami hapal beberapa kosakata dalam bahasa Taluk yang sering diucapkannya. Kedua, dia selalu ketakutan kalau saya goda, saya gombalin, saya "olah", seperti saya bakal jatuh cinta sama dia saja (-_-") I'm still normal, babe *eh.

Rizky Amelia atau Kiki, si Sekretaris. Dia adalah yang paling mature di antara sepuluh orang yang KKN di Kelurahan Meranti Pandak ini. She is good at cooking and reading Al-Qur'an. Dia yang menyisirkan rambut, memijit ketika kami capek, memarahi ketika kami bertingkah aneh-aneh. Dia seperti sesosok Mama bagi kami. Mama yang dewasa ini juga punya sisi lucu yaitu when she was mad at us using Javanese language. "Repetan" Mama Kiki ini bisa lebih panjang dari kereta api. Tapi semua repetan itu useless karena kami sama sekali gak ngerti bahasa Jawa. In the end, we just laughed after listened to her. Ah Mama, I miss your 'repetan'.

Beautiful Lady. It's me :p Si Bendahara, Kopites, bad at cooking. Saya pernah beberapa kali masak, dan semuanya kacau (-_-") Masakan yang paling mendekati normal yang pernah saya masak adalah... ikan teri. Selain itu, semuanya abnormal. Ditambah lagi insiden-insiden kecerobohan yang saya buat selama proses memasak, seperti minyak yang tumpah, kain yang terbakar, dll. Menyandang gelar "tukang olah of the year". Korbannya? Utet - Weldy - Teguh. Tapi dibalik semua itu, saya adalah wanita bermental baja (._. )9. How come? Ask them --> |Sembilan manusia aneh|

Rossi Rosalina atau Ocha. Chelsea and the most white-skinned. Saking putihnya dia, pernah ada Ibu-ibu sana yang bilang kulitnya kayak ubi bakubak. Oh maaaan (._. ) Selain itu, dia satu jurusan dengan saya. Hampir tiap hari ketemu di kampus, jadi saya gak punya kesan spesial buat dia. Maaf ya Ocha :p

Chimutia Audithia atau Muti. Orang Pekanbaru, hemmm loyal (?). Datang pagi pulang sore. Datangnya itu waktu lagi ada kegiatan. Jadi, saya ataupun delapan orang aneh lainnya gak terlalu dekat sama dia karena dia gak tinggal di posko. Itulah kenapa di awal cerita saya bilang "eight of you", bukan "nine of you".

Teguh Rahmat Saputra. Kadang childish, kadang bisa dewasa juga, Manchester City. Motto : Dima bumi dipijak, disitu bahaso Minang dipakai. Bahasa Indonesianya aja gak lebih bagus dari Bahasa Minangnya. Sampai-sampai di momen-momen penting pun bahasa Minangnya masih kebawa-bawa. Waktu lagi ngajar di SD misalnya. Tapi Minang ataupun Indonesia, logatnya tetap sama : Minang. Jadi, tiap-tiap dia ngomong apa aja, pasti saya bawaannya pengen ketawa, soalnya logatnya itu menggemaskan. Nada ketawanya sama lucunya dengan logat Minangnya. Dia juga salah satu korban "olahan" saya.

Abdullah atau pangkas saja namanya jadi Ab. Seperti mobil-mobilan atau kuda-kudaan, dia itu ustad-ustad-an. Tiap foto selalu ready dengan pose dangdut andalannya, menggelikan (-_-") Hemmm, I didn't know him too much.

Abdul Razak. Pendiamnya kelewatan. Betul-betul ngomong kalau ada yang nanya aja. Itu pun jawabannya dikit, benar-benar secukupya. Kalau gak ditanya, yaa gak ngomong. Apalagi kalau gak diajak ngomong. So, I didn't know what kind of person he actually was.

Jamaluddin Harahap a.k.a Jamal. Officially Kordes for the first time hingga akhirnya jabatan itu beralih ke Weldy di sisa-sisa hari pengabdian. Dia lucu, lucu, dan lucu. Innocent face-nya itu yang paling lucu. Tiap abis bikin jokes pasti dia pasang wajah gak bersalah dan membiarkan kami tenggelam dalam tawa. Tanggung jawab! Kadang gak berhenti ketawa lihat wajah dia yang lucu itu. Tapi sekalinya dia gak suka sama sesuatu atau seseorang, dia pasti langsung bilang. Kalau ngapa-ngapain gak pakai basa-basi. Coba aja ngobrol sama dia sambil pegang makanan, belum diatawarin juga udah diambil. Dia satu-satunya yang ngerti bahasa planetnya Mama Kiki kalau lagi "merepet". Bukan, dia bukan Jawa tapi Batak.

Weldy Al Fharied. Z. Si Korcam (Koordinator Kecamatan) merangkap Kordes (Koordinator Desa) di akhir periode, football player, Manchunian, silly guy. Benar-benar gak punya malu ngelakuin hal-hal bodoh di depan orang banyak, contohnya... banyak. Story teller.. eh maksudnya tukang cerita. Beda kan ya? Cerewetnya saing-saingan sama emak-emak yang lagi shopping di Ramayana. Dan dia adalah the best "tukang cemeeh" ever. Siapa targetnya? Manusia-manusia tak berdosa yang ada di sekitarnya, termasuk si beautiful lady. Untungnya si beautiful lady punya mental baja (._. )9 Tapi satu kelemahannya adalah.. suka salting kalau saya gombalin, sampai-sampai badannya "cayia"..

Mungkin segitu dulu.. perkenalannya (._. ) Jadi, sepanjang itu masih perkenalan? Setdaaah (-_-") Jangan kebanyakan ngeluh, lanjut aja dulu ceritanya. Yuk mari..

Kantor Lurah Meranti Pandak adalah korban selanjutnya untuk dijadikan Posko KKN. Berhubung lantai dua kantor jarang dipakai, disanalah kami suka bikin acara. Untuk tempat tinggalnya sendiri, cowok dan cewek dipisah. Cewek di salah satu rumah warga, dan cowoknya yaa di lantai dua kantor lurah itu. Pukpuk anak cowok.. Alhamdulillah, tempat tinggal cewek bisa dibilang lebih dari cukup. Dapur ada, kamar mandi bersih, kamar tidur pakai springbed, TV, kipas angin, daaan... balkon! Iya, kami punya balkon! Horeee. Itu mah enak namanya (-_-") Berhubung kami para wanita hidup bergelimang harta dan di kantor lurah cuma ada fasilitas kipas angin, jadinya para lelaki menyedihkan itu suka nongkrong di tempat kami. Di rumah yang kami tumpangi ini, hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari Bapak Ocu, Ibuk May, Laras, dan Abangnya Laras. Keluarga ini baik pakai banget. Ditambah lagi saurada-saudara dan keponakan Buk May yang suka datang meramaikan rumah. Ada Dedek, Abangnya Dedek, dan Mamanya mereka. Dedeknya... maniis. Sayang, baru masuk kuliah (._. ) *minumbaygon*

Program kerja kami banyak. Program kecil-kecilan semua, gak ada yang wah. Tapi Alhamdulillah sebagian besar programnya pada jalan. Misalnya ngadain bimbingan belajar, didikan subuh, ngajar anak-anak di SD, gotong royong di TPU, gotong royong di mesjid, bantu-bantu Posyandu, buka bersama sekelurahan, dll.

40 hari hidup di Meranti Pandak itu.. ramai. Ramai sama bocah-bocah yang dari pagi udah sibuk teriak-teriak manggil kakak-kakak KKN-nya. Ramai sama lengkingannya Bapak yang manggil-manggil Ibuk atau Laras. Ramai sama suara ributnya anak cowok yang heboh bangunin sahur. Ramai sama ponakan-ponakan kecil yang nangis waktu disuntik. Ramai sama lagu-lagu Minang yang tiap hari gak pernah absen diputar di rumah tetangga sebelah. Ramai sama goyangan Cesar yang gak berhenti bikin ketawa. Ramai sama suara batu domino yang dibanting-banting. Ramai sama suasana kebersamaan, kekeluargaan.. Aih jadi melankolis gini (._. ) *nangis*

Banyak momen-momen yang pastinya gak bisa dilupakan, yang pastinya cuma sekali terjadi dalam hidup. Mulai dari sahur, buka, taraweh, tadarus bareng. Bolos taraweh dengan berbagai macam alasan. Nonton bola bareng di posko cewek. Main UNO di bundaran Caltex waktu orang lagi solat taraweh. Ngajar adik-adik di SD yang bandelnya ampun-ampunan. Sekali-kalinya asbuh di jembatan leighton bareng adik-adik yang abis didikan subuh. Buka catering-an buat buka bersama pejabat-pejabat kelurahan. Hujan-hujanan bertiga satu motor. Hiking ke Air Terjun di Kuntu. Banyak.. Kalau disebutin semua, lembaran blog + karakter hurufnya gak bakal cukup.

Bagi saya, KKN itu bukan sekedar mengabdi ke masyarakat. Tapi bertemu orang-orang baru yang pada akhirnya tau gimana saya luar dalam. Bagi saya, KKN itu bukan sekedar program kerja. Tapi kebersamaan yang tercipta sampai akhir..

Second Home ♥

Santai Sore..

Domino. Bosan domino, lanjut UNO~

Didikan Subuh


Ngajar SD

Posyandu


Hiking ~ Batu Dinding Waterfall - Kuntu
.
Something you have to know is memories don't change while people do.. Wish we still keep in touch. I miss you, guys ♥


Sincerely,
Amek - Girl who is waiting a moment like KKN to happen again..


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kerennnn.....
Y walaupun ca g begitu byk dicerita nya. Krn kita ketemu stiap hari hahaha.
Apa beautiful lady???
o_O

Unknown mengatakan...

Miss you all...
Dmnapun klian berada semoga sllu diberi ksehatan n dilindungi Allah.. Aamiin