Rabu, 31 Desember 2014

Thank you, New People

2014 is counting down itself. 2015 will come soon. God, tonight I don't want to ask something, but simply to thank you for this incredible year. Thank God for letting me meet so many great people. Start from Kelas Inspirasi 2. I met young people who dedicated themselves for children education. Gave their time to inspire children with their amazing experiences. But, without they realized, they have inspired each other included me.



Then, You let me became a part of KPN family. It was not ten, twenty, or fifty talented young people I met but almost 200. Along with them, You allowed me to sail through Your sea, witnessed Your magnificent creation.  Sunrise, sunset, full moon, and also dolphins from the middle of the sea. Thank God, here I met my caretaker Fadlah and Cici Safitri; my guardian angel, Irsyad Hanif. H and Adam Ikhya; my little mood booster, Devi Melyani and Gusti Ayu Putu Taharyanti; and my partner in being crazy, Eka Damanas. N. Thankyou guys, thankyou for being one of the most beautiful-long distance piece of my heart :')



Last but not least, thank you for the chance to know a multi-talented full-spirit guy who taught me so many things. Who taught me the meaning of life is by giving each other. Who showed me the power of "never give up". Who made me amazed to know his life story. And also.... who took my attention. Whoever he is and he will be to me, whoever I am and I will be to him, whatever he's done to my heart, I'm blessed that You let such a great teacher like him walk into my life. Thankyou God and... thanks to you too :)

Thank God for the special chance to meet people like them. Thank you for letting me know awesome people like them. Thankyou for making them become a part of my 2014. And I hope they will stay with me in the future.



Love,
Rahmatia Zulkarnain

Senin, 01 Desember 2014

Kau tidak hanya menaklukkan gunung, seingatku kau juga bercerita tentang laut, goa, hutan, sungai. Hingga aku nekat meminta izin agar bisa menyamakan kemampuan denganmu. Meski jawabannya aku tak bisa. Kau selalu berhasil membuatku merasa iri.

-- Fadlah Syargawi

Selasa, 28 Oktober 2014

Sepotong Bulan Untuk Berdua

Malam ini
Saat dikau menatap bulan
Yakinlah kita melihat bulan yang sama
Mensyukuri banyak hal
Berterima kasih atas segalanya
Terutama atas kesempatan untuk saling mengenal
Esok pagi semoga semuanya dimudahkan

Malam ini
Saat dikau menatap bulan
Yakinlah kita menatap bulan yang satu
Percaya akan kekuatan janji-janji masa depan
Keindahan hidup sederhana, berbagi, dan bekerja keras
Mencintai sekitar dengan tulus dan apa adanya

Malam ini
Saat dikau menatap bulan
Yakinlah kita menatap bulan yang itu
Semoga Yang Maha Memiliki Langit memberikan kesempatan
Suatu saat nanti
Kita menatap bulan
Dari satu bingkai jendela


-- Tere Liye

Jumat, 26 September 2014

KPN Sail Raja Ampat 2014 - Part II

Jakarta

Hari itu pun tiba, hari dimana aku akan berkumpul bersama teman-teman baru, pemuda-pemuda hebat dari seluruh penjuru Indonesia. 6 Agustus 2014 dan akan dilanjutkan hingga 3 September 2014.

Soetta Airport - Day 1

Berpusat di Jakarta, kami semua dikumpulkan di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Pelabuhan Tanjung Priok. Pengumuman kelompok dan registrasi disana. Namaku terdaftar sebagai peserta kelompok 6 (Watampone) dengan pendamping kakak cantik, Kak Dhyda. Setelah berhasil registrasi, kami diberikan satu tas backpack, empat baju seragam, satu tas samping, satu topi, dan satu notebook. Selanjutnya kami dioper ke Mess TNI AL untuk mendapatkan pembekalan selama sehari. Di mess, kami mulai saling berkenalan. Excited rasanya bertemu teman dari seluruh penjuru Indonesia. Kami mendapat pengarahan dari Dansatgas dan Wadansatgas KPN Sail Raja Ampat tentang bagaimana nantinya hidup kami di kapal. Selain itu, kami juga ada sesi perkenalan dari tiap provinsi. Sampai sekarang masih jelas dalam ingatan bagaimana teman-teman dari provinsi lain meneriakkan kami setelah kami memperkenalkan diri ala-ala Miss Indonesia. Rahmatia Zulkarnain, 22 tahun, Riau. Lengkap dengan deep voice.

Kolinlamil - Day 2

Our sailing home - KRI Surabaya 591

7 Agustus, setelah sesi perkenalan diri, kami kembali lagi ke Kolinlamil untuk persiapan menaiki kapal. Dan... jeng jeng jeng, lihat! KRI Surabaya 591 sudah terparkir di pelabuhan siap menyambut kami :') Pastinya suatu kebanggaan bisa berlayar dengan kapal perang milik Indonesia ini hehe. Oke, untuk jumlah peserta KPN tahun ini kurang lebih ada 170 orang (Perwakilan daerah, Menkokesra, Menpora, dan Mahasiswa UI). Semua barang bawaaan peserta, yang minimal satu orangnya bawa 20 kilo, berhasil masuk kapal menjelang sore. Tapi ada satu hal yang agak sedikit membuat kami kecewa. Kami akan berlayar ditemani ratusan orang anak Pelantara (Pelayaran Lingkar Nusantara). Entahlah berapa jumlah tepatnya, yang jelas jauh lebih banyak dari kami. Nyemak aja kan huhu. Tapi yasudahlah, mulai sekarang sampai satu bulan ke depan, kami harus menikmati detik-detik yang berlalu di atas kapal meski terhimpit anak Pelantara, karena entah kapan pengalaman seperti ini bisa terulang lagi. Malamnya, kami semua di kumpulkan di heli deck untuk menyambut tamu spesial yaitu, Bapak Menpora, Bapak Roy Suryo dan Ibu Ririn Roy Suryo. Sebelum Bapak dan Ibu datang, kami diajari yel-yel untuk menyambut tamu-tamu penting. Ketika Bapak dan Ibu Roy Suryo memasuki ruangan, seisi kapal langsung bernyanyi.

Selamat datang Kakak, selamat datang Kakak
Selamat datang kami ucapkan 
(2x)

Yaya..yaya..
Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama (2x)

Bapak Menpora memberikan penyambutan dan sedikit pengarahan, dilanjutkan sang istri memberikan materi enterpreneur. Setelah itu adalah inti acara, foto bersama Bapak dan Ibu Roy Suryo. Malam mulai beranjak, Bapak dan Ibu meninggalkan ruangan diiringi yel-yel seperti tadi, hanya saja kata selamat datang diganti dengan terimakasih. Setelah itu, kami berkumpul bersama teman-teman satu kelompok kira-kira 15-20 menit sampai waktu istirahat tiba. Malam pertama kami akan merasakan tidur di atas kapal :') Peserta KPN Putri dapat jatah dua kamar. Satu kamar dengan kapasitas sekitar 20 orang, satu kamar lagi berkapasitas sekitar 40 orang. Dua kamar ini gak bakal cukup dengan jumlah kami yang lebih dari 60 orang. Hasilnya? Dengan terpaksa kami tidur himpit-himpitan kayak sarden. Satu kasur ada yg dua orang, dua kasur ditiduri tiga orang. Di sini, tempat tidurnya itu tingkat dua ala-ala militer. Alhamdulillah, aku dapat tempat tidur sendiri di kamar J-05, kapasitas sekitar 40 orang, bersama dengan Cici dan Fadlah, salah satu teman dari Jambi yang sudah aku kenal sebelum pelayaran. Selain cerita kamar Peserta KPN Putri yang tidurnya mesti himpit-himpitan, ada yang lebih menyedihkan. Peserta KPN Putra gak dapat kamar karena jatah kamar mereka dioper ke peserta Pelantara Putri. Alhasil, mereka tidur bergelimpangan di tank deck, tempat parkir tank-tank. Sabar yaa teman-teman, semangat!

Kamar KPN Putri - J-05

Calon Pengungsian KPN Putra

8 Agustus 2014. Pagi menjelang. Kami bersiap untuk melakukan upacara pelepasan di halaman Kolinlamil menggunakan baju kemeja batik merah putih yang sebelumnya dibagikan. Selesai upacara, kami kembali naik ke kapal karena kapal akan bersiap untuk bertolak menuju Makassar. Sirine kapal berbunyi. Tuuuuuut... Tuuuuuut.. Perlahan, kapal mulai bergerak meninggalkan ibu kota (NB : Ini yang nulis lagi merinding ngingat kejadian waktu itu). Petualangan dimulai! :'D

Ini mukanya masih pada putih dan bersih hehe


Also read :

Kamis, 18 September 2014

KPN Sail Raja Ampat 2014 - Part I

Seleksi & Pengumuman

Once upon a time, tersebutlah suatu program kepemudaan dari Kemenpora named Kapal Pemuda Nusantara (KPN). Untuk tahun 2014 ini, acara puncak KPN akan dilaksananakan di Raja Ampat. Maka resmilah Program KPN bertambah nama belakang menjadi KPN Sail Raja Ampat 2014. Dengan niat untuk menaklukkan rasa takut dan ditambah dengan dorongan dari sahabat-sahabat, aku pun mendaftarkan diri menjadi peserta seleksi. Seleksi diadakan tanggal 21-22 April melalui beberapa tahap yaitu tes tertulis, presentasi proposal kebaharian, interview, kemampuan seni budaya, renang, dan lari. Tahapan seleksi yang paling bikin panik itu yaa kemampuan seni budaya. Aku bukan anak seni. Aku bisa apa? H-2 Seleksi, kocar kacir lah cari guru nari yang akhirnya aku temukan di kampus. Kurang lebih 2 jam, aku diajari satu tarian paling mudah menurut dia.

 
Peserta bersama panitia Seleksi KPN Sail Raja Ampat 2014

Hari seleksi pun tiba. Sebisa mungkin aku lalukan yang terbaik tapi apa daya aku menghancurkan semuanya. Ditambah lagi peserta lainnya mempersembahkan sesuatu yang cetar kece badai. Semakin minderlah aku yang baru pertama ikut seleksi ini :') Peserta yang lulus seleksi akan diumumkan tanggal 28 April. Berhubung aku menghancurkan semua tahapan seleksi, sedikitpun aku gak ada feeling buat lulus dan gak terlalu berharap juga. Bahkan aku udah mutusin gak bakal lihat pengumuman di Kantor Dispora Pekanbaru. Yang terpenting waktu itu adalah aku udah berani mencoba hal baru meskipun belum berhasil. Tapi, apa yang terjadi? Jeng jeng jeng! Tanggal 28 April pagi hari, salah satu alumni Sail Komodo 2013 yang juga sahabat seper-geng-an aku, sukses mendaratkan surprise melalui BBM di handphone aku. "Ameeek, selamat yaa lulus KPN Raja Ampat!!" kira-kira gitulah isi pesannya. Aku yang waktu itu baru buka mata, masih bingung baca pesan dari dia. Masih bingung itu mimpi atau gak, masih bingung sebenarnya aku udah bangun tidur atau belum. Setelah berhasil ngumpulin nyawa, mandi dan sebagainya, aku langsung gas ke Kantor Dispora buat ngecek kebenarannya. Dan... memang benarlah nama aku terpampang nyata disana, di papan pengumuman. Oh God, thank you for the miracle :')

Tiga orang lainnya yang akan menemaniku berpetualang ke Indonesia Timur adalah Cici Safiti, Hendra Dermawan, dan Rizky Guspendri. Nice to meet you, guys! Selanjutnya, kami menyiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam program mulai dari penampilan seni budaya, souvenir untuk sahabat se-Nusantara, plakat dan sejenisnya,  hingga kelengkapan hidup selama sebulan di atas kapal, 6 Agustus - 3 September 2014.

 
Rizky - Amek - Cici - Bang Hendra