Jakarta
Hari itu pun tiba, hari dimana aku akan berkumpul bersama
teman-teman baru, pemuda-pemuda hebat dari seluruh penjuru Indonesia. 6 Agustus
2014 dan akan dilanjutkan hingga 3 September 2014.
Soetta Airport - Day 1
Berpusat di Jakarta, kami semua
dikumpulkan di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Pelabuhan Tanjung Priok.
Pengumuman kelompok dan registrasi disana. Namaku terdaftar sebagai peserta
kelompok 6 (Watampone) dengan pendamping kakak cantik, Kak Dhyda. Setelah
berhasil registrasi, kami diberikan satu tas backpack, empat baju seragam, satu
tas samping, satu topi, dan satu notebook. Selanjutnya kami dioper ke Mess TNI
AL untuk mendapatkan pembekalan selama sehari. Di mess, kami mulai saling
berkenalan. Excited rasanya bertemu teman dari seluruh penjuru Indonesia. Kami mendapat pengarahan
dari Dansatgas dan Wadansatgas KPN Sail Raja Ampat tentang bagaimana nantinya
hidup kami di kapal. Selain itu, kami juga ada sesi perkenalan dari tiap provinsi. Sampai sekarang masih jelas dalam ingatan bagaimana teman-teman dari
provinsi lain meneriakkan kami setelah kami memperkenalkan diri ala-ala Miss
Indonesia. Rahmatia Zulkarnain, 22 tahun, Riau. Lengkap dengan deep voice.
Kolinlamil - Day 2
Our sailing home - KRI Surabaya 591
7 Agustus, setelah sesi perkenalan diri, kami kembali lagi
ke Kolinlamil untuk persiapan menaiki kapal. Dan... jeng jeng jeng, lihat! KRI
Surabaya 591 sudah terparkir di pelabuhan siap menyambut kami :') Pastinya
suatu kebanggaan bisa berlayar dengan kapal perang milik Indonesia ini hehe. Oke, untuk jumlah peserta KPN tahun ini kurang lebih ada 170 orang (Perwakilan daerah,
Menkokesra, Menpora, dan Mahasiswa UI). Semua barang bawaaan peserta, yang
minimal satu orangnya bawa 20 kilo, berhasil masuk kapal menjelang sore.
Tapi ada satu hal yang agak sedikit membuat kami kecewa. Kami akan berlayar
ditemani ratusan orang anak Pelantara (Pelayaran Lingkar Nusantara). Entahlah berapa jumlah tepatnya, yang jelas jauh lebih banyak dari kami. Nyemak aja kan huhu. Tapi yasudahlah, mulai sekarang sampai satu bulan
ke depan, kami harus menikmati detik-detik yang berlalu di atas kapal meski
terhimpit anak Pelantara, karena entah kapan pengalaman seperti ini bisa
terulang lagi. Malamnya, kami semua di kumpulkan di heli
deck untuk menyambut tamu spesial yaitu, Bapak Menpora, Bapak Roy Suryo dan Ibu
Ririn Roy Suryo. Sebelum Bapak dan Ibu datang, kami diajari yel-yel untuk
menyambut tamu-tamu penting. Ketika Bapak dan Ibu Roy Suryo memasuki ruangan,
seisi kapal langsung bernyanyi.
Selamat datang Kakak, selamat datang Kakak
Selamat datang kami ucapkan
(2x)
Yaya..yaya..
Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama (2x)
Bapak Menpora memberikan penyambutan dan sedikit
pengarahan, dilanjutkan sang istri memberikan materi enterpreneur. Setelah itu
adalah inti acara, foto bersama Bapak dan Ibu Roy Suryo. Malam
mulai beranjak, Bapak dan Ibu meninggalkan ruangan diiringi yel-yel seperti
tadi, hanya saja kata selamat datang diganti dengan terimakasih. Setelah itu,
kami berkumpul bersama teman-teman satu kelompok kira-kira 15-20 menit sampai waktu istirahat tiba. Malam pertama kami akan merasakan tidur di
atas kapal :') Peserta KPN Putri dapat jatah dua kamar. Satu kamar dengan
kapasitas sekitar 20 orang, satu kamar lagi berkapasitas sekitar 40 orang. Dua kamar ini gak bakal cukup dengan jumlah kami yang lebih dari 60 orang.
Hasilnya? Dengan terpaksa kami tidur himpit-himpitan kayak sarden. Satu kasur ada
yg dua orang, dua kasur ditiduri tiga orang. Di sini, tempat tidurnya itu
tingkat dua ala-ala militer. Alhamdulillah, aku dapat tempat tidur sendiri di
kamar J-05, kapasitas sekitar 40 orang, bersama dengan Cici dan Fadlah, salah
satu teman dari Jambi yang sudah aku kenal sebelum pelayaran. Selain cerita
kamar Peserta KPN Putri yang tidurnya mesti himpit-himpitan, ada yang lebih
menyedihkan. Peserta KPN Putra gak dapat kamar karena jatah kamar mereka dioper
ke peserta Pelantara Putri. Alhasil, mereka tidur bergelimpangan di tank deck,
tempat parkir tank-tank. Sabar yaa teman-teman, semangat!
Kamar KPN Putri - J-05
Calon Pengungsian KPN Putra
8 Agustus 2014. Pagi menjelang. Kami bersiap untuk melakukan
upacara pelepasan di halaman Kolinlamil menggunakan baju kemeja batik merah
putih yang sebelumnya dibagikan. Selesai upacara, kami kembali naik ke kapal
karena kapal akan bersiap untuk bertolak menuju Makassar. Sirine kapal
berbunyi. Tuuuuuut... Tuuuuuut.. Perlahan, kapal mulai bergerak meninggalkan ibu kota (NB : Ini yang nulis
lagi merinding ngingat kejadian waktu itu). Petualangan dimulai! :'D
2 komentar:
ditunggu part 3 nyaaa
part 3 nya ya puan ameek
Posting Komentar