Kamis, 19 Desember 2019

Autumn in Korea - Day 1 : Haneul Park & Myeongdong Street

Setelah rentetan drama yang terjadi di Kuala Lumpur-mulai dari tripod kamera yang terbawa penumpang lain, lensa kamera yang tercecer, sampai nyaris ketinggalan flight ke Korea-akhirnya saya dan suami bisa duduk dan bernapas lega di dalam pesawat yang sedang mengangkut kami menuju negeri ginseng itu. Kurang lebih 6,5 jam kemudian, cahaya lampu bandara Incheon mulai menyapa. Kami akhirnya tiba di tujuan tepat tengah malam. Setelah urusan keimigrasian selesai, kami langsung ke supermarket terdekat untuk membeli T-Money, kartu wajib untuk memudahkan pembayaran transportasi selama di Korea.

Seoul-i, annyeong!

***

3 November 2019

Malam pertama di Korea ini akan kami habiskan di bandara dengan dua alasan; 1) Nanggung kalo check-in penginapan; 2) Kereta terakhir ke kota udah jauh berlalu. Sebenarnya ada banyak pilihan transportasi menuju pusat kota Seoul termasuk bus yang sampai tengah malam pun masih beroperasi. Tapi sebagai turis, tentunya saya dan suami ingin mencoba kereta bawah tanahnya. Keesokan paginya, setelah perjuangan mencari spot tersembunyi untuk sholat subuh-karena emang gak ada prayer room di public area bandara ataupun di stasiun bandara, kami berangkat menuju penginapan di daerah Myeongdong dengan kereta pertama. Ada dua jenis kereta yang provide perjalanan dari bandara ke Seoul dan sebaliknya : AREX (Airport Railroad Express) Express Train dan AREX All-Stop Train. Dari namanya aja udah ketebak ya mana yang lebih cepat wkwk. Yang Express Train itu bakal jalan terus tanpa henti sampai di tujuan akhir yaitu Seoul Station. Sedangkan All-Stop Train berhenti di tiap stasiun yang dilalui. Selain perjalanan yang lebih cepat, naik Express Train gak perlu khawatir gak kebagian kursi karena pas beli tiket, nomor kursinya langsung ditentukan, berbeda dengan All-Stop Train yang prinsipnya siapa cepat dia dapat. Tapi bagi yang ingin menekan biaya perjalanan, tentunya akan memilih All-Stop Train seharga KRW4.250. Untuk tiket Express Train sendiri bisa dibeli on the spot di konter AREX seharga KRW8.000 atau bisa beli jauh hari sebelumnya melalui aplikasi seperti Klook, Trazy, Kkday, dsb, yang tentunya akan jauh lebih murah. Tapi kalo sudah punya T-Money sih bisa langsung tap saja di mesin tap.


Feel like Korean ehehehe

Sesampainya di Seoul Station, kami menyambung perjalanan menuju Heohyeon Station, stasiun terdekat dari penginapan kami, New Sun Guesthouse. Niatnya, kami hanya mau titip koper berhubung belum masuk waktu check-in. Tapi, di meja resepsionis yang gak ada resepsionisnya, kami lihat papan pengumuman bertuliskan "Self Check-in" dan satu kunci kamar. Dengan faktor badan yang belum ada istirahat proper dan udara yang dingin-sekitar 7 derajat, kami memutuskan untuk mengambil kunci tersebut dan masuk kamar. Ternyata kamarnya masih sangat berantakan, masih banyak jejak peninggalan tamu sebelumnya, Ya iyalah, kami masuk terlalu pagi hehe. Tapi tanpa memikirkan itu lagi, kami tetap lanjutin buat istirahat.

Sekitar jam 10-an, telfon kamar berbunyi.

"Waktu check-out kamu jam 12 siang ini ya." kata seorang lelaki yang bisa jadi adalah resepsionis penginapan.

Wah, sepertinya dia kira yang di kamar ini masih tamu sebelumnya, pikir saya.

"Maaf, sepertinya tamu sebelumnya sudah check-out. Saya tamu baru yang check-in hari ini." jawab saya.

Dan... dimulailah interogasi panjang yang intinya menanyakan kenapa saya masuk ke kamar yang belum dibersihkan. Saya ya membela diri dengan alasan adanya papan pengumuman self check-in tadi walaupun pada akhirnya tetap minta maaf karena memang saya salah. Akhirnya dia minta saya dan suami untuk meninggalkan kamar dulu agar kamarnya bisa dibersihkan. Kami pun bergegas mandi dan memulai petualangan di tanah kelahiran para Oppa SUJU ini.

***

Dalam itinerary yang saya buat, jadwal hari ini ada banyak pilihan. Mulai dari Haneul Park, Ewha Woman University, N Seoul Tower, Yeouido Hangang Park, sampai K-Pop Tour ke K-Star Road dan BTS Pop Up Store. Banyak juga ya hehe, intinya sih mana yang sempat saja. Yang penting tempat-tempat wisata untuk first time traveler seperti kami ini bisa terpenuhi. Kami putuskan untuk ke Haneul Park dulu. Untuk menuju Haneul Park, dari stasiun mana saja turun di stasiun World Cup Stadium. Nah, disitu udah ada peta kawasan sekitar stadion termasuk Haneul Park, jadi tinggal ikutin arah yang ditunjukkan di peta.

Haneul Park ini terletak di atas-semacam-bukit. Jadi untuk sampai ke sana, harus menaiki ratusan anak tangga. Tapi jangan khawatir. Bagi yang sekiranya gak sanggup jalan kaki, bisa naik shuttle bus dari kaki bukit, tentunya dikenakan biaya ya. Pilihan kami? So pasti jalan kaki wkwk. Perjalanan melelahkan mendaki bukit terbayar dengan pemandangan indah hamparan permadani yang sangat luas berwarna abu muda. Selain silver grass ini sebagai main star-nya, disini juga ada red kochia field yang sudah hampir sempurna menyoklat karena memang puncak merahnya adalah akhir Oktober.



Silver Grass Field di Haneul Park



 Seoul City View from Haneul Park

Setelah dipuasi-puasin hunting foto sampai sore, kami bergegas kembali ke penginapan agar bisa jamak sholat zuhur dan ashar. Istirahat sebentar menunggu waktu maghrib lalu dilanjutkan kembali dengan explore Seoul, yang walking distance saja : Myeongdong Street-jalanan yang terkenal dengan toko kosmetik dan street food-nya. Dari penginapan ke Myeongdong Street cuma butuh waktu 5 menit.  Eh tapi... setelah dipikir-pikir, dalam 24 jam terakhir kami belum ada makan proper, cuma roti-rotian aja. Akhirnya kami sempatin makan dulu di Kampungku Resto, salah satu tempat makan halal di daerah Myeongdong yang saya tau. Menu Korea pertama jatuh kepada dua makanan yang selalu bikin ngiler di siaran TV Korea, ramyeon dan ayam goreeeng.

Ini diaaa~

***

Untuk wanita-wanita penggemar skincare, sediakan waktu yang banyak ya kalo berkunjung ke Myeongdong Street karena beberapa jam gak bakal cukup untuk menjelajahi tiap-tiap gangnya. Belum lagi deretan street food-nya yang sungguh menggoyah iman. Tapi karena tidak semua berlabel halal atau kalaupun ada tapi self-claim, saya dan suami memilih untuk gak icip meskipun berat wkwk. Toko favorit saya dan suami di Myeongdong Street adalah Line Store dan Artbox. Maskot dan segala printilan yang super cute yang dijual oleh dua toko stationary ini berhasil memanjakan mata kami. Saya yakin sih mayoritas wanita juga pasti bakal gemes kalo masuk dua toko ini.

Spot foto wajib Line Store Myeongdong, Brownie  raksasa bersama si Curut

Kalo ini maskotnya Artbox

Interior tokonya menggemaskan sekaliii

***

Jarum jam terus bergerak ke arah kanan, mengingatkan kami untuk segera pulang. Esok hari, jadwal akan lebih padat dan tentunya perjalanan akan lebih panjang.

Sekian. Sampai jumpa di postingan selanjutnya! 

Tidak ada komentar: