Minggu, 22 Desember 2019

Autumn in Korea - Day 2 : Naejangsan, Korea's Maple Leaves Paradise

Sejujurnya saya gak pernah nyangka bucket list saya yg satu ini bisa terealisasi. Menyaksikan daun-daun berubah warna sudah menjadi impian saya sejak dulu. Lalu kenapa harus di Korea? Tidak lain dan tidak bukan adalah pengaruh serial dramanya. Bukan karena Oppa-nya yang berwajah bening yang kebanyakan dituduh operasi plastik ataupun karena romantic-menye-menye-vibe-nya. Tapi yaa karena kalo di serial, emang negaranya terlihat bagus dan modern wkwk.

***

4 November 2019

Tujuan wisata hari kedua adalah Naejangsan National Park alias Taman Nasional Gunung Naejang. Kata orang, tempat ini adalah salah satu autumn must visit place, Korea's maple leaves paradise. Lokasinya ada di perbatasan Jeollanam-do (Provinsi Jeolla Selatan) dan Jeollabuk-do (Provinsi Jeolla Utara) yang jaraknya bisa ditempuh sekitar 3 jam dari kota Seoul menggunakan bus. Selain bus, ada pilihan kereta cepat KTX dengan waktu tempuh 1,5 jam tapi biayanya tergolong mahal. Untuk mempermudah, saya dan suami mengambil paket one day tour dari aplikasi Klook. Lumayan menguras budget sih, tapi masih jauh lebih murah dibanding naik KTX.

Jam 6.30 pagi, peserta tur sudah harus berkumpul di meeting point yang dipilih. Bus sudah menunggu di depan exit 2 stasiun Myeongdong. Dipandu oleh guide bernama Diana, bus bergerak meninggalkan Seoul sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Beberapa jam kemudian, bus mendekati kawasan Naejangsan. Dari sini, di dua sisi bahu jalan, sudah terlihat deretan pohon maple mulai dari yang masih hijau sampai yang sudah memerah. Rasa excitement saya mulai meluap melihat pohon representasi musim gugur ini.

Kiri kanan kulihat saja, banyak pohon maple~

Sebelum melewati gerbang tiket masuk Naejangsan, Diana mengajak peserta tur untuk makan terlebih dahulu di rumah makan yang menjamur di kaki gunung. Tentunya saya dan suami tidak bisa ikut. Kami memilih untuk autumn sightseeing saja di sekitar situ sambil menunggu rombongan selesai makan.

Baru pinggir jalan aja pohon maple-nya udah cantik gini


Sekitar 30 menit kemudian, saya dan suami bergabung dengan rombongan untuk melanjutkan perjalanan. Dari rumah makan tadi, cukup jalan kaki saja untuk mencapai gerbang tiket Naejangsan National Park. Setelah mendapat tiket, kami diarahkan untuk naik shuttle bus sampai ke assembly point selanjutnya. Sesampainya di assembly point ini lah semua peserta tur boleh menyebar untuk menikmati fall foliage-nya Naejangsan, dengan syarat jam 2 siang harus sudah berkumpul kembali di rumah makan tempat rombongan makan tadi.

Rombongan tur Diana-ssi bergabung dengan rombongan lainnya di assembly point Naejangsan

Infonya, autumn tahun ini datang terlambat. Biasanya di tanggal-tanggal segini, musim gugur di Naejangsan sedang puncak-puncaknya tapi waktu itu pepohonan maple disana belum sempurna memerah semua. Walaupun begitu, tetap tidak mengurangi hawa romantis musim gugur. Wisatawan dengan budget berlebih bisa mencoba naik cable car ke puncak gunung. Pemandangan indah autumn tentunya akan lebih kelihatan secara menyeluruh dari atas cable car.

Completely red! Aslinya berkali-kali lipat lebih bagus dari hasil foto yang tak seberapa ini

The most favorite season in bucket-listed country with a companion titled husband : Triple combo!

Selain pepohonan, di Naejangsan juga ada kuil

Spot foto wajib Naejangsan, Uhwajeong Pavilion

Ginkgo tree gak mau kalah eksis

Salah satu view populer di Naejangsan adalah maple tree tunnel-nya. Sebenarnya ketika menuju assembly point tadi, kami sudah melewati tree tunnel ini. Tapi berhubung kami diangkut oleh shuttle bus, jadi tidak bisa benar-benar menikmati pemandangannya. Kesempatan merasakan jalan kaki di tree tunnel ini kami dapatkan ketika akan kembali ke meeting point awal. Dari yang biasanya paling malas jalan kaki di Indo, disini jadi nagih jalan kaki terus. Mau ambil foto sebanyak apa juga rasanya gak puas.

Segelintir video tree tunnel yang saya dapat. Kalo fotonya pas lagi peak autumn bisa langsung cek Google aja ya hehehe

Sekitar jam 2, rombongan sudah menyatu kembali dan bersiap untuk meninggalkan semua keindahan di Naejangsan ini. Sampai waktu asar hampir habis, kami belum juga sampai di Seoul. Sebagai informasi, waktu siang musim gugur disini sangat singkat. Dimulai dengan matahari terbit jam 6.30 bahkan lebih dan ditutup dengan waku maghrib jam 17.30. Jadi agenda siang hari memang harus disusun sebaik mungkin agar gak ada waktu yang terbuang. Oh ya, apa ada yang penasaran dengan sholat zuhur dan ashar kami hari itu? Berhubung bilang ke driver-nya, "Pak, nanti mampir bentar ya di mesjid depan." adalah sesuatu yang tidak mugkin, akhirnya kami sholat di kursi masing-masing di bus.

***

Pak driver menurunkan kami di tempat pertama kali diangkut-ketika hari sudah gelap. Sebelum kembali ke penginapan, saya dan suami mampir dulu di Daiso. Iya, temannya Miniso dan Usupso wkwk. Setelah puas explore Daiso yang gak tanggung-tanggung ada 11 lantai, kami kembali ke penginapan. Tidak lupa membeli nasi instan karena belum ada makan dari pagi.

Kalo gak mikir mesti masak, ibuk-ibuk bisa nginap disini kayaknya wkwk

Kenikmatan hakiki di dinginnya udara kota Seoul : Nasi putih hangat pakai rendang suwir plus kering ubi dan sambal ijo teri

***

Hari kedua di Korea berlalu dengan sangat cepat. Bagaimana dengan hari ketiga?
.
.
.
Cerita sebelumnya : Autumn in Korea - Day 1 : Haneul Park & Myeongdong Street

Tidak ada komentar: